Allah Berkehendak:
Dialah PENGATUR setiap semua makhluk...
Tiada yang terjadi di Alam Mulk dan Malakut...
Sedikit mahupun banyak...
Yang kecil mahupun besar...
Yang baik mahupun yang buruk...
Yang berbahaya mahupun bermanfaat...
Taat atau berbuat maksiat...
Beriman atau kafir...
Berilmu atau bodoh...
Berkurang atau bertambah...
Melainkan dengan Qadha dan Qadar Allah...
Serta dengan KEBIJAKSANAAN dan KEHENDAKNYA...
Apa yang DIKEHENDAKINYA...
Pasti terjadi...
Apa yang TIDAK DIKEHENDAKINYA...
Pasti tidak akan terjadi...
Tidak akan keluar dari KEHENDAKNYA...
DIALAH...
Yang Menciptakan dan Mengembalikan segalanya...
Melakukan apa yang DIKEHENDAKINYA...
Tiada yang dapat menolak KEBIJAKSANAANNYA...
Tiada yang dapat membantah KETETAPANNYA...
Tiada terhindar seseorang dari berbuat maksiat kepadaNYA...
Kecuali dengan PERTOLONGAN dan RAHMATNYA...
Tiada daya bagi seseorang untuk MENTAATINYA...
Kecuali dengan PERTOLONGAN dan KEHENDAKNYA...
Sekiranya semua makhluk berkumpul dan bermusyawarah...
Untuk menggerakkan atau menghentikan satu ciptaan Allah..
Walaupun hanya satu zarah...
Tanpa KEHENDAK dan PENGATURAN ALLAH...
Nescaya tidak mampu melakukannya walaupun sekuat tenaga dikerah...
Sesungguhnya KEHENDAK ALLAH tegak dengan ZATNYA...
Dalam keseluruhan SIFAT-SIFATNYA...
Sentiasa memiliki sifat BERKEHENDAK...
BERKEHENDAK dalam KEABADIANNYA...
Mewujudkan sesuatu...
Pada waktu-waktunya yang sesuai yang DIKEHENDAKINYA...
Semenjak azali... tanpa terawal ataupun terlambat...
Terjadi sesuai dengan ILMU dan KEHENDAKNYA...
Tanpa pergantian dan perubahan....
Mengatur segala urusan...
Tanpa memerlukan pemikiran dan menunggu waktu...
KEHENDAKNYA yang satu...
Tidak membebankanNYA dari KEHENDAKNYA yang lain...
Adanya KEHENDAK ALLAH...
Sebagai hambaNYA....
Wajib beriman dengan QADHA dan QADAR...
Bila seseorang ditentukan Allah berbuat KETAATAN...
Haruslah ia menerimanya dengan keikhlasan dan kesungguhan...
Sehingga dimuliakan Allah dengan TAUFIK dan HIDAYAH yang berterusan...
Bila seseorang ditentukan Allah berbuat KEMAKSIATAN...
Haruslah ia menghadapinya dengan penyesalan...
Beristighfar... bertaubat penuh sesalan...
Sehingga Allah dengan RAHMATNYA memberi AMPUNAN...
Bila seseorang ditentukan Allah dengan KENIKMATAN...
Haruslah ia menyikapinya dengan penuh kesyukuran...
Berzakat, bersedekah dan bersikap dermawan...
Sehingga dimuliakan Allah dengan ditambahkan lagi KENIKMATAN...
Bila seseorang ditetapkan Allah dalam KESULITAN...
Haruslah ia menerimanya dengan keredhaan dan kesabaran...
Terus berusaha, berazam dan berdoa tanpa putus harapan...
Sehingga dimuliakan Allah di Hari Pembalasan...
Sesungguhnya Qadha dan Qadar Allah...
Ibarat lautan yang dalam... Janganlah engkau menyelaminya...
Ia adalah jalan yang gelap... Janganlah engkau melaluinya...
Ia adalah RAHSIA ALLAH...
DIA telah merahsiakannya... Janganlah engkau menelitinya...
“…Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” [Huud:107]
“Allah Pencipta
langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak untuk menciptakan sesuatu,
maka Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.” [Al Baqarah:117]
“…Katakanlah : “Maka
siapakah yang dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia menghendaki
kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu.
Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Fath:11]
Jika
Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan
bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan
kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya
dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yunus 107)
Jika
Allah sudah berkenan memberikan rahmat kepada seseorang, berkenan
memberi perubahan nasib, berkenan memberi keberuntungan, berkenan
memberi jalan-jalan untuk seseorang menjadi kaya dan bahagia, maka
tidak ada seorangpun yang mampu menahannya.
Tapi bila Allah sudah berkenan juga untuk menahan rahmat buat
seseorang dan berbuat sebaliknya, maka tidak ada satupun yang sanggup
menghalangi-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana”.
(Qs. Faathir: 2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar